Rasanya seperti tidak
ada solusi untuk menyelesaikan pertikaiaan antar masyarakat yang terjadi di
Lampung Selatan. Belum ada satu tahun berlalu, sudah terjadi lagi kekerasan
yang melibatkan antar kelompok masyarakat di Lampung Selatan. Sementara
kejadian serupa yang terjadi disana beberapa bulan silam belum lekang dari
ingatan kita. Kini terjadi lagi dan kejadian kali ini semakin parah. Sepertinya
usaha pengamanan yang dilakukan oleh aparat keamanan sama sekali tidak
menyelesaikan masalah. Terbukti dengan terulangnya kembali kerusuhan antar
kelompok masyarakat, yang kembali menelan korban jiwa. Kalau kita cermati ada
yang ganjil dari rangkaian kerusuhan yang terjadi di Lampung Selatan yang
melibatkan beberapa desa yaitu desa Bali Nuraga, Agom, Way Panji dan beberapa
desa sekitar yang ikut terbawa dalam kerusuhan yang terajdi tersebut.
Kasus
kerusuhan ini sudah terjadi berkali-kali, artinya tidak ada upaya yang serius
dari pemerintah dan aparat keamanan untuk benar-benar menuntaskan konflik ini. Ada kesan pembiaran
yang dilakukan oleh aparat keamanan dalam kasus kerusuhan yang terjadi. Dalam
kondisi yang sudah memanas, aparat keamanan tidak berupaya untuk melakukan
tindakan-tindakan pengamanan agar kerusuhan tidak membesar. Adanya upaya
mobilisasi massa yang dilakukan oleh kelompok masyarakat yang bertikai untuk
melakukan penyerangan kepada kelompokmasyarakat yang menjadi pihak
lawannya, seharusnya pihak aparat keamanan mengetahui adanya gerakan mobilisasi
untuk mengkonsentrsikan massa yang dilakukan oleh kelompok masyarakat tersebut,
dan seharusnya ada upaya pencegahan yang dilakukan oleh aparat keamanan supaya
tidak terjadi konsentrasi massa dalam jumlah yang besar yang berniat melakukan
penyerangan. Tidak masuk akal apabila aparat keamanan dalam hal ini Polisi dan
TNI tidak biasa mengetahui gerakan yang dilakukan oleh kelompok-kelompok
mayarakat tersebut. Karena kita tau ada aparatur badan intelejen yang dimiliki
oleh aparat keamana tersebut, sehingga, seharusnya biasa dengan mudah untuk
mengetahu apa yang direncanakan oleh kelompok-kelompok masyarakat yang sedang
bertikai tersebut. Logikanya, biasa kita coba bayangkan, jaringan Terorisme
yang mempunyai struktur jaringan yang sedemikian tertutup pun biasa dibongkar,
apalagi ini hanya kelompok masyarakat awam yang tidak begitu terorganisir.
Artinya, jelas disini kita biasa melihat ada ketidak seriusan dari aparat
keamanan untuk mencegah terjadinya konflik, atau bahkan biasa kita bilang
terjadi pembiaran.
Apabila kita
kaitkan dengan situasi politik yang sedang berkembang, terjadinya konflik ada
kaitannya dengan situasi politik, baik politik nasional maupun situasi politik
yang ada di Lampung sendiri. Pertama, kaitannya dengan situasi politik
nasional, ada agenda besar yang sedang diupayakan oleh kelompok-klompok
tertentu dalam kaitannya dengan upaya memenangkan disepakatinya Rancangan
Undang-undang keamanan nasional. Rancangan Undang-undang ini banyak mendapat
penolakan dari berbagai kalangan karena poin-poin yang terdapat didalamnya
dianggap dapat kembali memasung demokrasi Indonesia. Rancangan undang-undang
ini merupakan upaya dari penguasa, yang hari ini patuh kepada
kepentingan-kepentingan pemodal asing yang ada di Indonesia, mereka ingin ada
jaminan stabilitas politik dan keamanan untuk menjamin kepentingan modalnya
yang ada di negeri ini. Karena, terakhir, wacana nasionalisme mulai menguat,
dan pengelolaan sumber daya alam dan kemandirian nasional menjadi salah satu
isu utamanya. Dan ini menjadi ancaman bagi kepentingan Imperialism (penjajahan
modal asing) yang ada di Negara kita. Dan memunculkan konflik-konflik sosial
merupakan cara yang dipakai untuk melegitimasi Rancangan Undang-undang
tersebut, ini sama dengan pola-pola yang dipakai oleh rezim orde baru (baca
Tamrin Amal Tamagolan).
Ada kaitannya
dengan situasi politik di daerah Lampung sendiri, perlu kita ingat, dalam
setiap konflik selalu ada pihak yang di untungkan secara politik. Dan hari ini,
dari beberapa waktu terakhir di Lampung terjadi dinamka politik yang cukup
panas. Ada kekuatan-kekuatan politik lokal yang besar yang saling bertarung dan
saling menjatuhkan. Dan pertarungan ini semakin memanas menjelang pemilihan
kepala daerah yang kemungkinan akan digelar pada tahun 2013 mendatang. Apa
kaitannya dengan konflik yang terjadi? Tentu ada kaitannya, ini soal legitimasi
dan delegitimasi. Tentu penguasa politik yang ada, khususnya Lampung selatan
yaitu Rico Menoza, yang mana marupakan anak dari Gubernur Lampung, Sahrudin
Zainal Abidin Pagar Alam,akan dirugikan dengan terjadinya konflik ini.
Kemudian dimana posisi
aparat keamanan dalam kasus ini, sebenarnya jelas posisi aparat keamanan adalah
sebagai pihak yang seharusnya paling bertanggung jawab atas kondisi keamanan
yang ada. Namun separtinya, aparat keamanan juga tidak mau ketiggalan dalam permainan-permainan
politik yang ada. Ada indikasi aparat keamanan, entah itu Polisi atau TNI, juga
bermain dalam konstelasi politik yang ada di Lampung saat ini. Dan adanya upaya
pembiaran yang dilakukan oleh aparat keamanaan itu biasa kita maknai sebagai
ada permainan politik yang yang dilakukan. Namun memang, hal ini seperti tidak
kasat mata, kita hanya biasa melihat yang terjadi di permukaan, namun
konspirasi yang ada di baliknya sangat sulit dibuktikan bahkan untuk menemukan
bukti-buktinya. Karena memang pihak-pihak yang berwenanglah yang terlibat di
dalammnya.
Hal ini sungguh
memprihatinkan, seharusnya konflik-konflik sosial seperti ini biasa benar-benar
diselesaikan kalau saja aparaat penegak hukum benar-benar menjalankan tugasnya,
dan para elit-elit politik yang saling bertarung tidak menggunakan cara-cara
kekerasan. Kejadian seperti ini sungguh memecah-belah persatuan masyarakat,
membuat antar saudara saling membenci dan membunuh. Yang ujungnya masyarakat
kecil yang tidak tau menau persoalaan politik lah yang akhirnya malah menjadi
korban bahkan mereka yang tidak tau dan tidak terlibat dalam persoaalan konflik
harus menjadi korban sampai meregang nyawa. Padahal yang menjadi musuh bersama
kita hari ini adalah penjajahan modal asing (Imperialisme) yang telah menjarah
kekayaan alam bangsa ini dan telah memiskinkan masyarakat kita.
0 comments:
Post a Comment