This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Tuesday, December 11, 2012

Kemanusiaan yang Adil dan Beradab





Indonesia merupakan salah satu Negara yang menganut ideologi pancasila. Pada bagian ini kita akan membahas isi dari sila kedua yaitu Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Kemanusiaan atau peri kemanusiaan adalah sifat yang dimiliki oleh setiap manusia. Manusia pada dasarnya adalah sama dan mempunyai nilai-nilai kemanusiaan yang bersifat universal. Segala perbedaan yang tampak tidaklah boleh dijadikan alasan untuk bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan tersebut, termasuk perbedaan agama, karena agama pada dasarnya justru menjunjung tinggi persamaan derajat manusia.

Salah satu faktor utama dari peri kemanusiaan adalah sikap toleransi. Toleransi di sini adalah toleransi yang positif, yaitu toleransi dalam hal kebaikan, bukan sebaliknya yaitu toleransi dalam hal keburukan. Toleransi adalah hal yang sangat krusial di negara ini, mengingat keaneka-ragaman yang sangat luar biasa mulai dari suku, bahasa, budaya, agama/kepercayaan, adat istiadat, dan seterusnya. Toleransi yang positif akan menyuburkan sikap berperi kemanusiaan, seperti: menjunjung tinggi persamaan derajat/hak/kewajiban asasi setiap manusia tanpa melihat apapun perbedaannya, mengembangkan sikap tenggang rasa, empati, dst.

            Adil adalah salah satu faktor terpenting dalam hubungan antar manusia. Tidak ada satu manusiapun yang mau diperlakukan tidak adil. Di dalam hubungan antar manusia sering terjadi gesekan-gesekan yang menimbulkan permasalahan. Dan nilai keadilanlah point utama yang digunakan dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan tersebut.

Salah satu panduan sederhana dalam bersikap adil adalah:
Jangan lakukan apa yang kita tidak ingin orang lain lakukan, dan lakukan apa yang kita ingin orang lain lakukan. Tentu saja panduan sederhana tersebut tidaklah mencukupi untuk menghadapi kondisi kehidupan yang semakin kompleks. Akan tetapi, sebagai dasar berpijak, panduan tersebut  adalah cukup kuat.

            Dengan memegang teguh prinsip adil, maka hubungan antar manusia akan harmonis sesuai dengan yang seharusnya. Dan dengan dasar prinsip keadilan, maka dapat dikembangkan prinsip-prinsip lain sebagai turunannya, antara lain: tidak melakukan perbuatan yang merugikan orang lain, menghargai hak orang lain, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban, tidak memaksakan kehendak kepada orang lain, tidak semena-mena kepada orang lain, tidak menggunakan fasilitas umum/fasilitas negara untuk kepentingan pribadi, dst.

            Beradab adalah menunjuk kepada tingkatan kemajuan kehidupan, baik dalam bermasyarakat maupun secara individu. Beradab erat kaitannya dengan aturan-aturan hidup, budi pekerti, tata krama, sopan santun, adat istiadat, kebudayaan, kemajuan ilmu pengetahuan, dst.

            Semua aturan di atas bertujuan untuk menjaga agar manusia tetap beradab, tetap menghargai harkat dan derajat dirinya sebagai manusia, dan menghindari kezaliman (menempatkan sesuatu tidak pada tempatnya yang sesuai). Adab diperlukan agar manusia bisa meletakkan diri pada tempat yang sesuai, agar nyaman dan bisa berkembang sesuai dengan harkatnya masing-masing. Sesuatu yang tidak pada tempatnya akan cenderung menyebabkan ketidaksadaran, kebodohan, kejahilan, dan kerusakan pada sistem kemasyarakatan.


            Manusia adalah makhluk paling luhur, akan tetapi manusia juga dapat jatuh menjadi makhluk yang paling rendah, yang tega menzalimi sesama dengan beribu alasan. Oleh karena itu adab harus terus dilestarikan untuk menjaga keluhuran budi manusia. Adab sangatlah dibutuhkan manusia agar tidak bertingkah laku seperti hewan, yaitu: semena-mena mengandalkan kekuatan, kekuasaan, kepandaian, dan semua kelebihannya, tanpa disertai budi pekerti dan hati nurani.

KETUHANAN YANG MAHA ESA




Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata dari Sanskerta: pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Sila Pertama Disebut Ketuhanan yang Maha Esa; Masalah ke-Tuhanan merupakan suatu hal yang pokok/dasar dalam setiap agama, sehingga suatu agama yang tidak ada/tidak Jelas Tuhannya maka bukanlah agama. Semua agama mengajarkan bahwa Tuhan itu Esa (tunggal) yang dalam istilah agama disebut Tauhid; artinga meng-Esakan Tuhan yaitu Allah SWT;. Namun demikian bahwa KeTuhanan Yang Maha Esa tersebut mempunyai penafsiran yang berbeda di antara satu agama dengan agama lainnya, baik itu dalam islam, Kristen, Hindu maupun Budha. Perbedaan-perbedaan tersebut harus diterangkan, agar supaya berdasarkan pengertian tentang adanya perbedaan itu akan timbul saling pengertian dan harga mengharagi antara satu sama lain, sehingga tidak menimbulkan pertengkaran/perpecahan dalam kehidupan bermasyarakat.

Sehubungan hal tersebut, dalam makalah ini diuraikan pula beberapa pandangan agama selain islam tentang Ke-Esaan Tuhan. Hal ini dimaksudkan hanya untuk memperjelas. Islam menekankan dengan sungguh-sungguh tentang ke-Esaan Tuhan. Tuhan itu adalah benar-benar Esa/Tunggal;, Esa murni dalam arti Tuhan yang tidak dapat dipisahpisahkan lagi atau bukan merupakan kumpulan (kesatuan) dari satuan-satuan lain.Sebagaimana dinyatakan dalam Al-Qur’an antara lain: Surat Al-Ikhlas, ayat 1-4, yang artinya ; Katakanlah: Dia-lah Allah, Yang Maha Esa;Allah adalah Tuhan, yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu ; Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakan; dan tidak seorangpun yang setara dengan dia;. Surat-Ash-Shad, ayat 65, yang artinya: . . . Dan sekali-sekali tidak ada Tuhan, selain Allah Yang Maha Esa dan Maha mengalahkan;. Surat Al-Baqarah ayat 163, yang rtinya: Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa, tidak ada Tuhan melainkan Dia, Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang;. Dunia dimana kita ni hidup menunjukkan berbagai macam keragaman. Penciptaan adalah banyak, tetapi Sang Pencipta adalah Satu. Selain daripada kepercayaan agama, kita dapat mencapai kesimpulan tentang ke-Esaaan hakikat eksistensi dengan jalan logika atau dengan pengalaman duniawi atau dengan pengalaman kejiwaan kita sendiri. Adlah suatu hukum daripada science, bahwa kita ini hidup dalam alam yang penuh dengan berbagai macam ragam gejala, tetapi satu sama lain saling berhubungan. Bintang yang jauh gemerlap di atas, secara kausal erat hubungannya dengan dinginnya tanah yang dipijak oleh kaki kita di bawah. Biji besi dan batubara di dalam perut bumi sangat erat hubungannya dengan matahari yang kelihatan di atas kita. Batu-batu karang yang keras di dalam lautan sangat rapat hubungannya dengan daun rumput yang lemah gemulai di daratan. Konsepsi tentang kesatuan eksistensi ini adalah merupakan hukum yang fundamental dalam science, juga dalam agama. Dalam hal ini Al-Qur’an mengajukan argumentasi yang sangat sederhana: andaikata ada pada langit dan bumi Tuhan selain Allah niscaya rusak binasalah kedua-duanya itu (Al-Anbiya, 22). Andaikata ada Tuhan selain Allah, niscaya tata semesta ala mini tidak ada yang stabil, dan tidak ada hukum alami dapat berjalan. Demikian juga dalam science, alam ini adalah satu, dan berbagai macam ragaman ini diikat dengan berbagai kesatuan hukum dan semua kesatuan hukum itu akhirnya dari kesatuan hukum yang meliputi seluruhnya. Dalam science, penglaman-pengalaman membenarkan hipotesa ini, tetapi science hanya menggarap penonema indrawi saja. Agama menekankan bahwa dunia yang dipahami dengan pengertian juga merupakan satu kesatuan, sekalipun dunia pengertian; itu tidak berhadapan dengan kita sebagai suatu fakta yang indrawi. 

Plato menerAngkan dengan jalan akal yang logis untuk menyusun sebuah piramida daripada idea. Berbagai macam ragaman daripada dunia lahiri ini adalah merupakan dasar daripada piramida itu; di atas dasar itu terdapatlah berbagai macam idea; dan berbagai macam idea makin berkurang apabila kita meningkat lebih atas lagi hingga kita sampai kepada puncak piramida dimana hanya ada satu idea, idea daripada seantero idea yang plato katakana kebaikan; dan dari kebaikan inilah semua idea bersumber dan dengan perantaraannya dunia ini menjadi ada. Filsafat mencapai kesimpulan tentang keharusan adanya kesatuan akal. Ahli fisika mengidentikkan totalitas daripada eksistensi ini dengan dunia indrawi dan ia menganggap tidak benar melampaui hal itu. Ahli filsafat platonis mengidentikkan realitas dengan akal dan ia menganggap suatu kemustahilan untuk melampaui dibalik akal, sebab sampai disitu akal telah sampai kepada klimaksnya. Akal harus berhenti sampai kesitu. 

Tetapi bagi agama, kesatuan alam semesta dan kestuan akal, kedua-duanya menunjukkan kepada adanya kesatuan yang terakhir darimana kedua kesatuan itu’pikiran dan benda- bersumber. Pikiran manusia, secara psikologis, juga merupakan satu kesatuan. Apakah sebenarnya fikiran itu, apakah mind; dalam bahasa inggris ataukah jiwa;, tetapi satu hal tak dapat dibantah, ialah bahwa ia itu merupakan pengalaman atau appercepsi;. Menurut Islam semua yang ada dalam alam ini dihubungkan dengan satu hukum atau dengan satu kemauan yang kreatif, sebab Sang Penciptanya adalah satu. Profesor Hoffding, seorang ahli sejarah filsafat yang terkenal itu, menyatakan bahwa di dunia Barat kepercayaan pada monotheisme mendapat kemajuan yang besar karena kemajuan science yang didasarkan kepada kesatuan eksistensi, yang dapat dibuktikan dengan penemuan demi penemuan ilmiah. Monisme dari science dan monotheisme daripada agama adalah sangat dekat satu sama lain.

Dalam perjalanan sejarah, manusia seringkali mulai dengan kepercayaan tentang banyak Tuhan, yang Tuhan satu sama lain tidak ada hubungannya sama sekali, atau bahkan Tuhan yang satu bermusuhan dengan Tuhan yang lainnya, tetapi akhirnya mereka sampai kepada idea tentang Esanya Tuhan. Demikian juga penemuan-penemuan alami dimulai dengan penemuan-penemuan kebanyakragaman dari alam semesta ini, hingga akhirnyasamapi kepada satu idea tentang kesatuan alam semesta ini. Dimana mereka menemukan bahwa berbagai macam penomena alami yang paling jauh diketahui tunduk kepada satu hukum yang sama dan saling berhubungan kausal satu sama lain. Di samping akal dan dunia, Tuhan juga terasa dalam kesadaran moral manusia. Immanuel Kant menyatakan bahwa hal yang menakutkan dia; langit yang bertaburan bintang-bintang di atas dan hukum moral yang ada di dalam dirinya sendiri. Dalam kedua dunia ini; dunia atas dan dunia dalam ia berusaha untuk menemukan kesatuan dan uniformnya hukum yang menguasainya. Rupa-rupanya ia mendapatkan kesukaran untuk menyatukan dua kesatuan itu dalam satu kesatuan yang fundamental, darimana kedua-duanya itu bersumber. Ia meninggalkan hal itu dalam bidang kepercayaan, dengan memegang teguh thesisnya bahwa agama baru mulai dimana filsafat berhenti. B. Agama Islam adalah Monotheisme Menurut Islam, Tuhan yang benar adalah monotheistic dan semua nabi-nabi mengajarkan monotheis. 

Dalam deretan perkembangan agama daripada anak cucu Israil, Al-Qur’an dengan khusus menyebutnya nabi Ibrahim AS yang mengajarkan monotheisme dalam bentuk yang amat tegas lagi jelas dan Nabi Muhammad SAW sendiri menyatakan berulang kali bahwa iamengambil jalan yang benar sebagaimana jalan yang dilalui oleh Nabi Ibrahim AS yang menolak penyembahan berhala dan menolak anggapan berbagai macam gejala alam sebagai Tuhan. Sebagaimana firman Allah SWT menyatakan: Lantaran itu, turutlah agama Ibrahim yang lurus; dan bukanlah ia seorang daripada kaum musyrik;. (Al-Imran: 95). kemudian kami wahyukan kepadamu hendaklah engkau turut agama Ibrahim yang lurus, dan bukanlah ia daripada golongan musyrik;. (An-Nahl: 123). Di dalam agama Hindu, kita juga melihat perkembangan yang lama dan berangsur-angsur dari polytheisme dan penyembahan gejala alam kepada monotheisme dan monisme spiritual. Demikian juga agama Kristen. Yesus atau Isa Bin Maryam, adalah seorang monitheis dan banyak juga dari orang-orang Kristen yang tetap monotheis. Tetapi ajaran trinitas mengaburkan monotheisme agama Kristen dengan memasukan ajaran inkarnasi dan ajaran adanya tiga oknum yang co-eternal dan sejajar, yang semuanya itu adalah satu, tetapi dalam waktu yang sama adalah juga tiga. Ajaran ini karena tidak bisa dipahami oleh agama Kristen dikatakan Mystery; (ajaran yang rahasia). Inilah sebabnya, maka Professor Willfred Cantwell Smith, seorang Guru Besar Perbandingan Agama di McGill University Canada menyatakan bahwa orang-orang Kristen membuat kesalahan fundamental lagi sangat keji, ialah mereka menyembah utusan Tuhan (Jesus) dengan mengabaikan ajaran-ajarannya. Ini pulalah sebabnya maka professor H.A.R Gibb seorang ahli ilmu pengetahuan Islam terkenal dari Oxford University menyatakan bahwa methapor-methapor dimana ajaran Kristen diungkapkan mwmuaskan dia secara akal sebagai pelahiran simbolis tentang kebenaran rohani yang paling tinggi asal methapor-methapor itu tidak diinterprestasikan dalam pengertian-pengertian dogma yang anthropomorphis, tetapi sebagai pengertian umum dengan mengingat pandangan orang-orang Kristen yang berubah-ubah tentang kodrat alam semesta. Islam menganggap tidak ada gunanya dan bahkan salah kepercayaan Trinitas itu dan Al-Quran antara lain menyatakan: Sesungguhnya telah kafir-lah orang-orang yang berkata bahwa Allah itu ialah masih anak Maryam;. ( Al-Maidah: 72). Sesungguhnya telah kafir-lah orang-orang yang berkata, bahwa Allah adalah yang ketiga daripada tiga, padahal tidak ada Tuhan melainkan Tuhan Yang Maha Esa;. (Al-Maidah: 73). 

Agama Zoroaster pada azasnya adalah juga monotheis, sekalipun monotheismenya itu dalam beberapa hal dikaburkan oleh kepercayaan yang henotheistis tentang adanya dua prinsip yang relative berpisah dan bermusuhan satu sama lainnya, ialah terang dan gelap atau ahura dan ahriman yang satu sama lain selalu berlawanan. Soal Buddhisme adalah berbeda sedikit. Pada umunya para sarjana agama menganggap bahwa Buddhisme iru merupakan agama yang tidak bertuhan. Buddha mengajarkan tentang peningkatan kerohanian manusia yang dapat dicapai dengan memahami dan mengikuti hukum-hukum moral yang menurut di adalah kasih sayang dan penolakan keinginan-keinginan yang sifatnya pribadi dan jasmani. Ia menolak ajaran Trimurti Hindu, tetapi ia tidak mengajarkan dan tidak menolak ajaran tentang keesaan Tuhan. Tetapi ajarannya tentang Nirwana sekalipun digambarkan dalam ungkapan-ungkapan yang negative sebagai suatu keadaan dimana semua sakit dan batasan-batasan hidup dan semua ketakutan dan kesusahan hilang, adalah merupakan keadaan yang positif daripada ke-Tuhanan, sebagaimana dapat digambarkan oleh pengalamanpengalaman ahli-ahli mistik besar dalam berbagai macam agama dalam seantero waktu. Jiwa manusia dapat mencapai kesatuan dengan yang Maha Suci sekalipun kesatuan itu tidak dapat digambarkan oleh otak manusia karena kesatuan dan perpisahan adalah istilah-istilah yang dipinjam dari dunia yang terbatas oleh runag dan waktu. Kita barangkali saja dapat menyatakan, bahwa Buddha adalah seorang monotheis dalam arti mistis, sekalipun pandangannya yang negative daripada filsafat Buddhisme terhadap hidup dan kehidupan duniawi ini tidak dapat diterima oleh Islam. Kita tidak dapat berkata bahwa usaha pemurnian dan penjernihan ajarn-ajaran Buddha telah mendapat hasil yang banyak dewasa ini, tetapi kalau dalam agama Hindu maka dengan mempelajari pikiran-pikiran pembaharuan-pembaharu agama Hindu sejak daripada Ram Mohan Roy sampai kepada Gandhi orang dapat memperoleh pengertian bahwa Hinduisme baru itu adalah makin hari makin monotheistis. Swami Rama Tiratha, Swami Vivekanada, Swami Dajananda, Ramakrishna.

Parmahansa dan lain-lain pembaharu modal dan agama Hindu adalah dalam beberapa hal monotheis sebgaian dari mereka dengan menekankan kepada Tuhan yang lebih pribadi dan yang lainnya kepada Tuhan yang lebih tidak pribadi, dengan cara pendekatan dari segi fiksafat atau mistik. Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW tidak pernah mengaku agama yang paling oertama yang mengajarkan monotheisme atau ke-Esaan Tuhan. Sebaliknya islam menekankan bahwa kepercayaan tentang ke-esaan Tuhan itu adalah sama tuanya dengan lahirnya manusia dan itulah kebenaran agama. Islam mengajarkan bahwa semua nabi-nabi mengajarkan kebenaran yang fundamentil itu dan semua kitab-kitab suci agama mengajarkan tentang ajaran monotheisme itu. Tetapi kepercayaan itu dari waktu ke waktu oleh tangan manusia, dan nabi demi nabi diutus oleh Allah kepada berbagai macam bangsa dan kelompok umat manusia untuk mengembalikan kebenaran yang asasi itu. Oleh karena itu kesatuan asasi daripada seluruh agama adalah merupakan salah satu ajaran islam. Ajaran agama-agama besar satu sama lain berbeda dalam cara-cara peribadatannya dan hukum-hukumnya, karena bedanya lingkungan, waktu dan tempat, tetapi kepercayaan tentang keesaan Tuhan adalah sama pada seluruh agama. Menurut Al-Qur’an kepercayaan tentang ke-esaan Tuhan itu dan usaha untuk menyempurnakan kebaktian Tuhan itulah merupakan pokok daripada semua agama yang benar. 

Rupa-rupanya adalah merupakan bukti yang besar tentang kebenaran islam, bahwa pembaharu-pembaharu dan ahli pikir dalam berbagai agama adalah sibuk terus dalam memurnikan dan membersihkan kepercayaan mereka sendiri-sendiri dari berbagai macam campuran dan menggali dari kitab-kitab suci mereka tentang bukti adanya kepercayaan tentang ke-Esaan Tuhan ini; dan mereka menerangkan bahwa kepercayaan tentang ke-Esaan Tuhan itulah ajaran yang sebenarnya dari agama mereka, sedang lain-lainnya adalah merupakan tambahan atau produk dari pemikiran ahli-ahli theology kemudian saja. Ke-Esaan Tuhan, sebagaimana diajarkan islam sebagai dasar semua agama yang benar, tidak hanya merupakan kepercayaan metaphisis saja tentang realitas. Pentingnya kepercayaan itu dalam kehidupan duniawi sangat dalam lagi lua. Sebagaimana tadi telah diterangkan, bahwa pada kepercayaanlah science dan agama bertemu, sekalipun science tidak pasti menuju kepada ke-Esaan Tuhan, tetapi berhenti pada kesatuan penomena-penomena eksistensi indrawi. Monisme scientific adalah tidak pasti menuju monotheisme, tetapi ia adalah merupakan langkah menuju kearah monotheisme. Dengan menolak kepercayaan tentang adanya benyak Tuhan yang berdiri sendiri sendiri dengan kemauannya masing-masing untuk menciptakan dan campur tangan dalam segala macam penomena alami ini, maka monotheisme menjadi sahabat karib bagi pemikiran-pemikiran scientific. Dari kepercayaantentang ke-Esaan Tuhan berakibat bukan hanya kesatuan eksistensi saja, tetapi juga kesatuan umat manusia seanteronya. Di atas telah diterangkan, bahwa kesatuan yang esensil daripada semua agama adalah merupakan ajaran pokok daripada islam,. Itu adalah akibat daripada ke-Esaan Tuhan. Islam mengajarkan bahwa sebagai akibat ajaran tentang ke-Esaan Tuhan, ialah kesatuan seantero umat manusia. Al-Qur’an berulangkali menekankan bahwa umat manusia seluruhnya adalah diciptakan dari seorang, dan Allah meniupkan rohnya pada Adam, yang dalam berbagai ayat dalam Al-Qur’an diidentikkan dengan manusia asal jenis manusia, Islam tidak menyatakan, bahwa manusia itu seragam dalam segala segi aspeknya. Tetapi Al-Qur’an menekankan bahwa perbedaan bahasa dan cara hidup dalamberbagai bangsa atau kelompok ummat manusia adalah merupakan tanda-tanda kekuasaan Tuhan. 

Dalam hal itu pula ditekankan, bahwa dalam asasnya ummat manusia seluruhnya adalah satu dan oleh karenanya semua bangsa dan kelompok ummat manusia hendaknya berusaha untuk mencari persetujuan dalam berbagai soal-soal asasi ; dan bahwa soal asasi yang paling esensi adalah kepercayaan bahwa Tuhan adalah Esa dan bahwa semua manusia adalah hanya satu keluarga. Dan sebagian daripada tanda-tanda kekuasaan-Nya adalah penciptaan langit dan bumi dan perbedaan bahasa kamu dan warna kamu ; sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui;.(Ar-Rum: 23). Adalah manusia itu satu ummat yang tunggal;.(Al-Baqarah:213). Persaudaraan dan persatuan seantero ummat manusia adalah hanya merupakan akibat yang langsung dari kepercayaan tentang ke-Esaan Tuhan.

 Demikian pula kesatuan moral adalah juga merupakan akibat yang langsung daripada kepercayaan tentang ke-Esaan Tuhan. Sekalipun bangsa-bangsa dan kelomopok-kelompok ummat manusia berbeda dalam adat kebiasaan dan tatacara hidupnya, namun seharusnya ada satu ukuran moralitas yang obyektif bagi mereka semua itu. Ukuran moral yang dualistic, satu utnuk bangsa atau golongannya sendiri dan yang lainnya untuk bangsa dan golongan bangsa yang lain, seharusnya tidak bisa kita tolerir. Nietzsche membedakan tentang ukuran moral bagi bangsa tuan dan ukuran moral bagi bangsa budak, sebagaimana sementara orang membedakan antara kode moral bagi lelaki dan kode moral bagi wanita. Islam menekankan bahwa manusia seluruhnya adalah satu, kode moralnya pun harus satu pula. Dalam ayat-ayat A-Qur’an berhubungan dengan moral maka Allah dalam firman-Nya selalu membarengkan antara lelaki dan wanita dan hanya dalam ajaranajaran moral yang bukan esensi maka ayat-ayat Al-Qur’an mempunyai anjuran-anjuran yang khusus untuk lelaki dan anjuran yang khusus untuk wanita. Jadi kesatuan hukum morak adalah akibat yang langsung daripada kesatuan ummat manusia adalah akibat langsung daripada ke-Esaan Tuhan. 

Dalam deretan sifat-sifat Tuhan maka sifat ke-Esaan Tuhan inilah yang paling ditekankan dalam Al-Qur’an. Sifat inilah kalau dibandingkan dengan sifat-sifat Tuhan yang paling mudah dipahami. C. Keesaan Tuhan sebagai Problem Theologi Karena tidak demikian mudahnya memahami soal-soal yang berhubungan dengan Ketuhanan, maka timbullah berbagai macam aliran pikiran dalam theology. Dalam islam juga ada aliran-aliran theology, demikianjuga dalam agama Kristen . diantaranya sebab-sebab yang pokok ialah karenaTuhan tak terbatas itu tidak dapat dipahami oleh akal yang terbatas dan kerana Tuhan Yang Mutlak itu tak dapat dipahami oleh sesuatu yang relative (nisbi). Untuk mengetahui dunia secara kwalitatif dan kwantitatif orang dilengkapi dengan organisme dengan indera-indera yang khusus yang dengan itu dapat mencapai tujuan-tujuan yang sifatnya biologis. Akalpun berurat berakar pada indera kerja, kerja akal itu hanya merupakan eksistensi daripada indera. Akal orang adalah merupakan alat perjuangannya untuk eksistensinya dan adaptasi terhadap keadaan sekitarnya. Indera-indera dan akal adalah terbatas dan nisbi ini menggarap soal-soal yang terbatas dan nisbi pula.

Manusia sekalipun telah mencapai tingkatan science yang amat tinggi dan berfikir secara logis, namun ia tidak dapat dengan sebenar-benarnya memahami tentang kodrat (nature) daripada atom, juga tidak bisa memahami dengan sebenar-benarnya tentang tumbuhnya sehelai daun rumput. Oleh karena itu adalah tidak sepatutnya bahwa manusia mempunyai prestensi dapat mengetahui sifat-sifat daripada sumber yang terakhir daripada semua yang hidup dan semua eksistensi ini. Ini adalah kesulitanyang pertama. Lalu masalah ada lagi kesulitan dalam memahami Ketuhanan itu.Bahasa yang dipakai orang adalah bahasa inderawi. Tiap-tiap kata dalam bahasa orang adalah berhubungan dengan indera. Bagaimanakah bisa sifat-sifat Tuhan dapat digambarkan dalam bahasa manusia, Tuhanyang tidak berada dalam waktu dan tempat juga tidak bisa menjadi obyek daripada indera kita. Bagi manusia nilai-nilai dan pemikiran-pemikiran yang paling tinggi adalah terbatas pada kodrat daripada pikiran dan badan wadak kita. Bagaimana kita dapat mencapai apa yang ada di luar kodrat kemanusiaan kita dan hubungannya dengan kehidupan dan apa yang ada ini: Apakah kita ini akan menghancurkan agam yang benar dan menyebabkan orang terperosok ke dalam salah satu daripada nihilisme moral dan intektual atau menurunkan idea tentang Tuhan dengan menjadikan Dia seorang Tuhan yang dapat diketahui, Tuhan yang tentu lebih rendah daripada orang yang mengetahui, karena sesuatu yang diketahui itu tentu dapat diliputi dan dikuasai oleh yang mengetahui. Oleh karena itu agam tidak bisa didasarkan kepada ketidak pengetahuan sama sekali tentang Tuhan dan tidak bisa didasarkan kepada pengetahuan yang sempurna tentang Tuhan. Juga pengetahuan tentang Tuhan tidak dapat dicapai oleh akal manusia. Tuhan tidak dapat secara logika diformulirkan, juga tidak bisa dipahami secara psikologis. Tiap usaha untuk memahami Tuhan oleh akal selalu berakhir dengan peniadaan terhadap Tuhan.

Spinoza menyatakan bahwa tiap definisi adalah merupakan pembatasan pengetahuan, sebagaimana kita mengetahui, adalah hubungan subyektif. Maka bagaimana kita dapat mengetahui sesuatu yang bukan subyek, bukan obyek, juga bukan sesuatu yang merupakan hubungan obyek dan subyek. Ibn Chaldun menyatakan bahwa aksi adalah merupakan sesuatu timbangan yang tepat dan catatan-catatannya adalah pasti dan dapat dipercaya. Tetapi mempergunakan akal untuk menimbang soal-soal yang berhubungan dengan ke-esaan Tuhan, atau hidup setelah mati, atau hakekat wahyu atau sifat-sifat Tuhan, atau soal-soal lain seperti itu yang berada di luar jangkauan akal, adalah seperti mencoba mempergunakan timbangan tukang emas untuk menimbang gunung. Ini tidak berarti bahwa timbangan itu yang tidak tepat. Al-Qur’an menyatakan:;sedang mereka tidak meliputi Allah dengan pengetahuan mereka;. (Thaha: 110). Selain daripada itu, dalam kesadaran beragama selalu terdapat garis pemisah antara yang disembah dengan orang yang menyembah. Kesadaran bahwa yang disembah itu adalah Maha Kuasa lagi Maha Suci danyangmenyembah adalah lemah lagi berdosa. Ini seringkali menimbketegangan batin, danketegangan batin itu terdapat pada semua agama. Semua agama menekankan tentang lainnya Tuhan daripada apa yang bukan Tuhan. Tetapi dalam waktu yang sama orang yang menyambah sadar tentang dekatnya Tuhan kepadanya, orang menyembah tidak mungkin memisahkan idea tentang Tuhan daripada pengalaman keagamaannya sendiri.

Dalam sejarah timbulnya agama, maka ajaran daripada nabi-nabi atau pembawa-pembawanya, dua elemn itu berdampingan, kurang lebih disintesakan, karena sebenarnya dari menjadi satunya dua elemen itu dalam pengalaman kerohaniannya sendiri, maka kekuatan yang kreatif dapat timbul. Tetapi dalamkehidupan agama-agama itu masing-masing ditangan pengikut-pengikutnya, maka ketegangan batin itu timbul kembali. Hsl inidapat dilihat dengan jelas umpamanya dalam surat-suat Paulus, juga dalam islam sendiri. Dalam sejarah masyarakat agama-agama yang berkembang, maka sementara pengikut-pengikutnya dapat juga mencapai sintese, entah sebagian entah hanya sementara waktu daripada dua elemen yang fundamentil itu yang rupa-rupanya merupakan dua konsep yang sangat berlainan. Tetapi sebagian besar daripada pengikut-pengikut agama-agama itu akan cenderung kepada salah satu dari kedua elemen itu, dan mereka akan menyembah kalau bukan Tuah yang lebih transcendent, maka mereka menyembah Tuhan yang lebih immanent. Dan sekalipun pemilihanyya itu seringkali ditentukan oleh perasaan dan responsi individual, namun kecenderungan itu seringkali malahan diatur secara institusionil seperti umpamanya dikalangan sekte calvinisme dan Quakerisme.

 Di dalam islam ketegangan batin itu juga tampak. Dalam Al-Qur’an transendennya Allah itu berkalikali ditekankan dengan segala kemutlakan, yang rupa-rupanya tidak memberikan lobang sama sekali untuk ajaran immanent. Sekalipun demikian, ajaran transenden ini tidak menolak sifat asih dan dekatnya Tuhan, dimana Tuhan Yang Maha Suci itu sangat erat hubungannya dengan kehidupan rohani orang, hingga tuhan adalah lebih dekat kepada manusia daripada urat lehernya sendiri;. (Al-Qur’an ; Qaf: 16 ). Di dalam tiap-tiap agama memang terdapat unsure-unsur anthropomorphisme dan anthropopathisme, ialah memahami Tuhan dengan ukuran bentuk manusia dan memahami sifat-sifat Tuhan dalam bentuk perasaan manusia. Tetapi kalau kita dapat memahami bahwa sifat-sifat Tuhan, sebagaimana yang diterangkan dalam Al-Qur’an dengan istilah-istilah manusia itu sebagai symbol dan mengetahui bahwa indera dan akal manusia adalah terbatas dan nisbi, maka bahaya akan jatuh dalam anthropomorphisme dan anthropopathisme dapat dihindarkan. Kalau kitab suci agama masing-masing adalah merupakan sumber yang paling autentik untuk memahami ajaran agama masing-masing tentang Ketuhanannya, maka karena jelasnya Al-Qur’an dalam menerangkan tentang konsepsi Ketuhanannya, maka inilah sebabnya dalam sejarah Theologi islam tidaklah terdapat bermacam-macam aliran yang sangat berbeda satu sama lain, sebagaimana terdapat dalam agama-agamalain. Dalam sejarah theology islam hanya ada dalam periode tertentu yang memahami bahwa Tuhan adalah corporeal atau inderawi. Aliran itu adalah aliran Kkarramijah, dinisbatkan kepada pendirinya Muhammaf Karram. Atau terkenal dengan aliran Mudjassimah, dari kalimat djism yang artinya badan;. Adapun ahli-ahli agama Muslim umumnya, juga para ahli para tasawwufnya tetap berpendirian bahwa kodrat (nature) daripada sifat-sifat Tuah sebagaimana yang ada pada-Nya tidak dapat diketahui. Ini adalah pendapat Abul Hasan Al-Asj’ari imam daripada ahli sunnah dalam bidang ilmu kalam, dan juga paham Djalaludin Ar rummi, adalah seorang ahli sufi teresar dalam iklan. Dan kalau dilihat, dalam agama Kristen, sekte-sekte begitu banyak timbul, baik dulu maupun sekarang, barangkali diantara lain-lain adalah karena timbul, baik dulu maupun sekarang, barangkali diantara lain-lain adalah karena terdapatnya pasal-pasal dalam kitab sucinya tentang Ketuhanan yang satu sama lain sulit untuk disintesakan. Umpamanya dalam Bijbel terdapat pasal-pasal yang menekankan tentang ke-Esaan Tuhan seperti: Supaya diketahui oleh segala bangsa yang diatas bumi, bahwa Tuhan juga allah, dan tiadal Allah lain;. (Raja-raja, 8-60). Enyahlah engkau dari sini, hai iblis, karena telah tersurat: hendaklah engkau menyembah Allah, Tuhanmu, dan beribadat kepada-Nya saja;. (Matius, 4:10). Maka kepadamulah ia itu ditunjuk, supaya diketahui oleh mu bahwa Tuhan itulah Allah, dan kecuali Tuhan yang esa telah tiada yang lain lagi;. (Ulangan, 4:35). Tetapi ditempat-tempat lai terdapat pasal-pasal yang menyatakan Yesus itupun Tuhan, umpamanya: Tetapi kepada kita ada satu saja, yaitu Allah Bapak maka segala sesuatu daripada dia asalnya, dan kita menuju Dia, dan Tuhanpun satu juga, yaitu Yesus Kristus, oleh sebabnya ada segala sesuatu, dan kitapun ada oleh sebabnya;.(I Korintus, 8:6). Karena orang yang semacam ini bukannya ber-Tuhankan perutnya sendiri; (Rum, 16:18). Karena ada beberapa orang merangkak masuk dengan sembunyi yaitu orang yangdahukunya sudah tersedia hukumannya ; orang fasik, yang mengubahkan anugrah Allah tuhan kita kepada perkara melakukan percabulan,sambil menyangkal penghulu dan Tuhan kita Yang esa, yaitu Yesus Kristus;. (Yahuda, 1: 4). Sedang dala tempat-tempat lain disebutkan bahwa Tuhan adalah lebih dari satu, umpamanya: Sebab itu pergilah kamu, jadikanlah sekalian bangsa itu muridmu, membaptiskan dia dengan nama Bapak, dan Anak dan Rohu ‘Kudus’, (Matius, 28:19). Tetapi penolong itu, yaitu Rohu’Kudus’ yang akan disuruhkan oleh Bapak atas namaku, ialah akanmengajarkankepadamu segala perkara itu danakanmeningkatkan kamu segala sesuatu yang Aku sudah katakan padamu;. (yahya, 14: 26). Karena tiga yang menjadi saksi di surga, yaitu Bapak dan kalam dan Rohu’kudus’, maka ketiganya menjadi satu; dan ada tiga yang menjadi saksi di bumi, yaitu Roh dan air dan darah, maka ketiganya itu menjadi satu tujuan;. (Yahya, 5: 7-8). Dan masih banyak lagi dalam Bijbel terdapat pasal-pasal tentang Katuhanan yang satu sama lain sulit untuk digabungkan karena memang bertentangan satu sama lain. Kalau sejak abad-abad pertama dari sejarah gereja,soal Ketuhanan ini selalu mengalami kegoncangan yang diantara lain-lain ialah timbulnya paham gnostik dan doketisme, yang mengabaikan kemanusiaan Yesus, hingga dengan demikian perumusan-perumusan tentang Ketuhanan harus mengalami perubahan-perubahan, maka kami kira hingga sekarangpun salah satu problem yang terbesar dalam agam Kristen adalah dalam bidang Theologi, untuk merumuskan ke-Esaan Tuhan yang selain memuaskan kehisupan batin juga memuaskan kehidupan akal.

Kesimpulan
Setelah penulis menguraikan secara singkat tentang masalah ke-Esaan Tuhan menurut Al-Qur’an, maka dapatlah diambil beberapa kesimpulan, sebagai berikut:
1.      Pengertian ke-EsaanTuhan,menurut Al-Qur’an adalah telah jelas dan tegas,bahwa Tuhanitu adalah Esa/ahad sebagaimana dinyatakan Al-Qur’an dalam Surat Al-ikhlas. Penegasan tentang hal ini menunjukkan bahwa islamlah agama yang benar-benar menganut faham monotheisme yang murni. Dan hal inilah kiranya yang merupakan cirri khusus Islam yang tidak akan ter pengaruh karena perubahan zaman atau tempat.
2.      Pengertian ke-Esaan Tuhan, menurut agama-agama selain islam, dapat dikataka pengakuan Esa, tetapi tidak murni. Hal ini karena masih mengakui Ilah-ilah (Tuhan-tuhan) yang lain. Sehingga tidak monotheistic lagi, bahkan lebih tepat dikatakan menganut paham Polytheime.
3.      Bahwa ke- Esaan Tuhan menurut Al-Qur’an bukanlah sesuatu yang dogmatis dan irasionil, tetapi bahkan sesuatu pengertian yang rasional yang masuk dab dapat dimengerti oleh akal pemikiran yang sehat, karena Tuhan itu maha Kuasa, Maha Sempurna, maka secara otomatis Dia harus Esa/Tinggal, sebab jika lebih dari satu, maka tentunya tidak Esa lagi.

Friday, November 2, 2012

Rusuh Lampung Selatan



Rasanya seperti tidak ada solusi untuk menyelesaikan pertikaiaan antar masyarakat yang terjadi di Lampung Selatan. Belum ada satu tahun berlalu, sudah terjadi lagi kekerasan yang melibatkan antar kelompok masyarakat di Lampung Selatan. Sementara kejadian serupa yang terjadi disana beberapa bulan silam belum lekang dari ingatan kita. Kini terjadi lagi dan kejadian kali ini semakin parah. Sepertinya usaha pengamanan yang dilakukan oleh aparat keamanan sama sekali tidak menyelesaikan masalah. Terbukti dengan terulangnya kembali kerusuhan antar kelompok masyarakat, yang kembali menelan korban jiwa. Kalau kita cermati ada yang ganjil dari rangkaian kerusuhan yang terjadi di Lampung Selatan yang melibatkan beberapa desa yaitu desa Bali Nuraga, Agom, Way Panji dan beberapa desa sekitar yang ikut terbawa dalam kerusuhan yang terajdi tersebut.

Kasus kerusuhan ini sudah terjadi berkali-kali, artinya tidak ada upaya yang serius dari pemerintah dan aparat keamanan untuk benar-benar menuntaskan konflik ini. Ada kesan pembiaran yang dilakukan oleh aparat keamanan dalam kasus kerusuhan yang terjadi. Dalam kondisi yang sudah memanas, aparat keamanan tidak berupaya untuk melakukan tindakan-tindakan pengamanan agar kerusuhan tidak membesar. Adanya upaya mobilisasi massa yang dilakukan oleh kelompok masyarakat yang bertikai untuk melakukan penyerangan kepada kelompokmasyarakat yang menjadi pihak lawannya, seharusnya pihak aparat keamanan mengetahui adanya gerakan mobilisasi untuk mengkonsentrsikan massa yang dilakukan oleh kelompok masyarakat tersebut, dan seharusnya ada upaya pencegahan yang dilakukan oleh aparat keamanan supaya tidak terjadi konsentrasi massa dalam jumlah yang besar yang berniat melakukan penyerangan. Tidak masuk akal apabila aparat keamanan dalam hal ini Polisi dan TNI tidak biasa mengetahui gerakan yang dilakukan oleh kelompok-kelompok mayarakat tersebut. Karena kita tau ada aparatur badan intelejen yang dimiliki oleh aparat keamana tersebut, sehingga, seharusnya biasa dengan mudah untuk mengetahu apa yang direncanakan oleh kelompok-kelompok masyarakat yang sedang bertikai tersebut. Logikanya, biasa kita coba bayangkan, jaringan Terorisme yang mempunyai struktur jaringan yang sedemikian tertutup pun biasa dibongkar, apalagi ini hanya kelompok masyarakat awam yang tidak begitu terorganisir. Artinya, jelas disini kita biasa melihat ada ketidak seriusan dari aparat keamanan untuk mencegah terjadinya konflik, atau bahkan biasa kita bilang terjadi pembiaran.

Apabila kita kaitkan dengan situasi politik yang sedang berkembang, terjadinya konflik ada kaitannya dengan situasi politik, baik politik nasional maupun situasi politik yang ada di Lampung sendiri. Pertama, kaitannya dengan situasi politik nasional, ada agenda besar yang sedang diupayakan oleh kelompok-klompok tertentu dalam kaitannya dengan upaya memenangkan disepakatinya Rancangan Undang-undang keamanan nasional. Rancangan Undang-undang ini banyak mendapat penolakan dari berbagai kalangan karena poin-poin yang terdapat didalamnya dianggap dapat kembali memasung demokrasi Indonesia. Rancangan undang-undang ini merupakan upaya dari penguasa, yang hari ini patuh kepada kepentingan-kepentingan pemodal asing yang ada di Indonesia, mereka ingin ada jaminan stabilitas politik dan keamanan untuk menjamin kepentingan modalnya yang ada di negeri ini. Karena, terakhir, wacana nasionalisme mulai menguat, dan pengelolaan sumber daya alam dan kemandirian nasional menjadi salah satu isu utamanya. Dan ini menjadi ancaman bagi kepentingan Imperialism (penjajahan modal asing) yang ada di Negara kita. Dan memunculkan konflik-konflik sosial merupakan cara yang dipakai untuk melegitimasi Rancangan Undang-undang tersebut, ini sama dengan pola-pola yang dipakai oleh rezim orde baru (baca Tamrin Amal Tamagolan).

Ada kaitannya dengan situasi politik di daerah Lampung sendiri, perlu kita ingat, dalam setiap konflik selalu ada pihak yang di untungkan secara politik. Dan hari ini, dari beberapa waktu terakhir di Lampung terjadi dinamka politik yang cukup panas. Ada kekuatan-kekuatan politik lokal yang besar yang saling bertarung dan saling menjatuhkan. Dan pertarungan ini semakin memanas menjelang pemilihan kepala daerah yang kemungkinan akan digelar pada tahun 2013 mendatang. Apa kaitannya dengan konflik yang terjadi? Tentu ada kaitannya, ini soal legitimasi dan delegitimasi. Tentu penguasa politik yang ada, khususnya Lampung selatan yaitu Rico Menoza, yang mana marupakan anak dari Gubernur Lampung, Sahrudin Zainal Abidin Pagar Alam,akan dirugikan dengan terjadinya konflik ini.

Kemudian dimana posisi aparat keamanan dalam kasus ini, sebenarnya jelas posisi aparat keamanan adalah sebagai pihak yang seharusnya paling bertanggung jawab atas kondisi keamanan yang ada. Namun separtinya, aparat keamanan juga tidak mau ketiggalan dalam permainan-permainan politik yang ada. Ada indikasi aparat keamanan, entah itu Polisi atau TNI, juga bermain dalam konstelasi politik yang ada di Lampung saat ini. Dan adanya upaya pembiaran yang dilakukan oleh aparat keamanaan itu biasa kita maknai sebagai ada permainan politik yang yang dilakukan. Namun memang, hal ini seperti tidak kasat mata, kita hanya biasa melihat yang terjadi di permukaan, namun konspirasi yang ada di baliknya sangat sulit dibuktikan bahkan untuk menemukan bukti-buktinya. Karena memang pihak-pihak yang berwenanglah yang terlibat di dalammnya.

Hal ini sungguh memprihatinkan, seharusnya konflik-konflik sosial seperti ini biasa benar-benar diselesaikan kalau saja aparaat penegak hukum benar-benar menjalankan tugasnya, dan para elit-elit politik yang saling bertarung tidak menggunakan cara-cara kekerasan. Kejadian seperti ini sungguh memecah-belah persatuan masyarakat, membuat antar saudara saling membenci dan membunuh. Yang ujungnya masyarakat kecil yang tidak tau menau persoalaan politik lah yang akhirnya malah menjadi korban bahkan mereka yang tidak tau dan tidak terlibat dalam persoaalan konflik harus menjadi korban sampai meregang nyawa. Padahal yang menjadi musuh bersama kita hari ini adalah penjajahan modal asing (Imperialisme) yang telah menjarah kekayaan alam bangsa ini dan telah memiskinkan masyarakat kita.


Pengangguran di Indonesia



 Masalah pengangguran dan kemiskinan di Indonesia seolah sudah menjadi kawan sejati yang tidak bisa dipisahkan. Dari tahun ke tahun jumlah pengangguran yang ber-title sarjana terus bertambah, tanpa mereka memiliki perbekalan atau keahlian dalam bidang tertentu untuk mengatasi pengangguran itu sendiri. Serta dengan semakin sedikitnya jumlah lapangan kerja yang tersedia.

    Dari segi ilmu geografi, pengangguran adalah salah satu permasalahan yang terdapat di dalamnya. Indonesia membutuhkan petumbuhan setidaknya 7,3 persen per-tahun untuk mengurangi angka pengangguran. Pertumbuhan itu bisa dicapai jika laju inflasi berkisar 4 hingga 6 persen. Badan Pusat Statistik (BPS) per-hari ini mencatat ada sekitar 1,1 juta orang yang menjadi pengangguran baru di Indonesia. Jumlah tersebut merupakan jumlah anak yang tamat sekolah (perguruan tinggi) namun belum bisa diterima bekerja.

      Upaya untuk mengurangi tingkat pengangguran di Indonesia salah satunya tentu saja dengan membuat suatu lapangan kerja untuk mereka –dalam jangka pendek. Juga dengan memberikan pelatihan berupa kemampuan bakat atau skill yang perlu dikembangkan untuk menghadapi masa depan yang lebih sulit lagi. Dapat pula dengan memprioritaskan pendidikan yang diambil yang disesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki. Selain itu perlu juga dalam membatasi pertumbuhan penduduk yang setiap tahunnya terus meningkat. Sedangkan strategi jangka panjang seperti pemerataan pertumbuhan ekonomi di wilayah melalui kebijakan desentralisasi. Hal ini dinilai sangat membantu menyerap orang-orang yang menganggur tetapi kreatif dan menjadi pereda di tengah pasar global. Jika ternyata hal ini dapat menjawab sebagian dari masalah pengangguran yang di hadapi bangsa ini, maka sudah waktunya hal ini didukung oleh pemerintah dengan menyiapkan anggaran. Anggaran ini bisa digunakan untuk dijadikan modal pengembangan usaha ekonomis produktif bagi pekerja-pekerja informal serta bisa dijadikan modal untuk merintis usaha baru.


        Dari 107,41 orang yang bekerja pada waktu yang sama, status pekerja utama yang terbanyak sebagai buruh/ karyawan yakni mencapai 30,72 juta atau sekitar 28,61 persen. Kemudian diikuti berusaha dibantu buruh tidak tetap (buru harian/ borongan) sebesar 21,92 juta orang atau 20,41 persen, dan berusaha sendiri sejumlah 20,46 juta orang atau 19,05%, sedangkan sisanya adalah berusaha dibantu buruh tetap. Jumlah penduduk yang bekerja menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan untuk semua golongan pendidikan mengalami kenaikan, di mana pada kuartal pertama tahun 2011 pekerja yang bekerja dengan tamatan universitas sebanyak 4,22 juta orang, untuk kuartal yang sama tahun 2012 meningkat menjadi 4,94 juta orang. Sementara untuk tenaga kerja yang bekerja dengan tamatan Diploma 1/11/III pada kuartal pertama tahun 2012 sebanyak 2,68 juta orang pada kuartal yang sama tahun 2012 naik menjadi 2,89 juta orang sementara untuk pekerja dengan pendidikan terakhir sekolah menengah kejuruan juga terjadi peningkatan, pada kuartal pertama tahun 2011 sebanyak 7,19 juta orang untuk kuartal yang sama tahun 2012 meningkat menjadi 8,34 juta orang. Dengan target pemerintah pada tahun 2012 angka pengangguran di Indonesia menjadi 8 persen, jika dilihat dari data yang ada di BPS pada kuartal pertama tahun 2012 sudah bisa dikatakan berhasil, sebab menurut data yang ada di mana angka pengangguran hanya sebesar 7,41 persen atau 8,59 juta orang. Yang menjadi pertanyaan dengan keberhasilan kuartal 1/2012 apakah angka tersebut bisa di pertahankan hingga akhir tahun 2012.






Sengketa Laut China Selatan



           Laut China Selatan memang luas. Wilayah laut tersebut membentang dari membentang dari Singapura yang diawali dari Selat Malaka sampai ke Selat Taiwan. Wilayah ini pun menjadi rebutan dari beberapa negara yang dekat dengannya. Tercatat beberapa Negara seperti China, Malaysia, Filipina, Vietnam, Brunei Darussalam dan Taiwan, saling tukar klaim atas wilayah laut tersebut. Dengan dalihnya masing-masing negara, mereka mengakui sebagian dari Laut Cina Selatan sebagai bagian dari teritorialnya. 

     China menjadi negara yang paling bernafsu memiliki kekuasaan atas wilayah Laut China Selatan. Kekayaan alam yang dikandung oleh Laut China Selatan, menjadi penyebab utama perebutan wilayah ini.  Menurut Kementerian Sumber Daya dan Pertambangan China, diperkirakan kandungan minyak mentah yang berada di Laut China Selatan mencapai 17,7 miliar ton. Ini jauh lebih besar dibandingkan cadangan minyak di Kuwait yang mencapai 13 miliar ton. Namun catatan lain menyebutkan cadangan minyak di wilayah Laut China Selatan hanya mencapai 7,5 miliar barel atau 1,1 ton barel. Selain cadangan minyak dan gas bumi, wilayah perairan Laut China Selatan amatlah penting. Siapa pun yang menguasainya tentunya akan menjadi memiliki keuntungan besar. Sebagai salah satu perairan paling sibuk di dunia, tentunya membawa keuntungan bagi negara-negara yang wilayah lautnya dilewati. Perairan yang diduga kaya minyak dan gas tersebut meliputi kepulauan Paracel dan Spratley, dan juga Blok Half Moon yang diklaim oleh Philippina.


        Dengan statusnya yang banyak diklaim oleh beberapa negara, wilayah laut ini pun sangat strategis untuk dijaga keamanannya. Laut China Selatan jelas juga sangat penting bagi kestabilan ekonomi dan politik global. Tak kurang, pertentangan dan konflik yang terjadi melibatkan konflik senjata. Konflik terbaru terjadi antara Filipina dengan China di Dangkalan Scarborough. Selain itu, Vietnam dengan Filipina pun sempat memanas setelah kapal dari tiap kedua negara saling memicu ketegangan.