Rencana pemerintah membangun pembangkit
listrik tenaga nuklir (PLTN) di Indonesia selalu menjadi perdebatan, baik oleh
individu maupun kelompok masyarakat. Mereka yang kontra menilai Indonesia belum
layak memanfaatkan tenaga nuklir sebagai pembangkit listrik. Hal yang
dipersoalkan adalah PLTN dianggap sebagai pembangkit listik yang mahal dan
berisiko tinggi karena Indonesia berada di wilayah ring of fire. Selain
itu, harus dilihat pula sumber daya manusia Indonesia dari aspek kompetensi
dalam penguasaan teknologi, kedisiplinan, dan kemampuan dalam menangani
kebencanaan. Meskipun demikian, Badan Tenaga Nuklir (Batan) akan memberikan
penjelasan mengenai berbagai macam hal yang dikhawatirkan kelompok antinuklir.
"Batan sebagai lembaga penelitian di bidang nuklir dianggap perlu untuk
memberikan penjelasan terhadap berbagai hal yang dipersoalkan," ungkap
Kepala Biro Hukum, Humas, dan Kerja Sama Kepala Bagian Humas Eko Madi Parmanto
kepada wartawan, di Rumah Makan Raden Bahari, Jalan Buncit Raya, Jakarta,
Selasa, (16/6/2015).
"Penjelasan ini bertujuan mengedukasi masyarakat terhadap kondisi sumber energi kita dan mencari solusi terbaik agar krisis yang terjadi bisa segera diatasi," katanya.
Kelompok antinuklir berpendapat masih banyak solusi yang dapat dipilih untuk kebutuhan listrik Indonesia. Diantaranya mengoptimalkan penggunaan batu bara,solar cell, angin, arus laut, dan biodiesel. AHL
"Penjelasan ini bertujuan mengedukasi masyarakat terhadap kondisi sumber energi kita dan mencari solusi terbaik agar krisis yang terjadi bisa segera diatasi," katanya.
Kelompok antinuklir berpendapat masih banyak solusi yang dapat dipilih untuk kebutuhan listrik Indonesia. Diantaranya mengoptimalkan penggunaan batu bara,solar cell, angin, arus laut, dan biodiesel. AHL
Tanggapan Terhadap Kasus
Sebetulnya teknologi pembangit listrik
tenaga nuklir (PLTN) merupakan suatu teknologi yang begitu cemerlang dimana
dengan suatu pembangit listrik tersebut dapat menghasilkan daya listri yang
begitu besar dan pembangkit tersebut dapat bertahan begitu lama. Akan tetapi
teknelogi pun tidak semuanya dapat diterapkan dalam konsisi wilayah yang sama
contohnya diindonesia meski PLTN tersebut teknologi yang bagus akan
tetapidengan kondisi wilayah indonesia dalam wilayah ring on fire hal tersebut akan berdampak pada kestabilan nuklir
tersebut sehingga resiko kecelakaan pun amat begitu besar. Radiasi nuklir pun
akan beramat buruk bagi makhluk hidup sekirtar terutama manusia apabila terpapar
oleh radiasi radio aktif. Sebaiknya teknologi ini diterapkan pada kondisi
wilayah yang jauh dari fenomena alam seperti gempa.
Sumber:
http://ekonomi.metrotvnews.com/read/2015/06/16/137011/pro-dan-kontra-pembangkit-nuklir